PEMUDA DAN SOSIALISASI
1.Internalisasi belajar dan spesialisasi
Orientasi Mendua
Orientasi Mendua menurut Dr. Male
adalah orientasi yang bertumpu pada harapan orang tua, masyarakat, dan bangsa
yang sering bertentangan dengan keterikatan serta loyalitas peer (teman sebaya)
apakah itu dilingkungan belajar (sekolah atau di luar sekolah). Sementara itu
Zulkarimen Nasution mengutip pendapat ahli komunikasi J. Kapper dalam bukunya
“the effect of mass communication mengatakan kondisi bimbang yang dialami para
remaja menyebabkan mereka melahap semua isi informasi tanpa seleksi.
Dengan demikian mereka adalah
kelompok potensial yang mudah dipengaruhi mediamassa, apapun bentuknya.
Dalam pemecahan permasalahannya
menurut Enoch Markum ada 2 alternatif pemecahan masalah, yaitu :
1.Mengaktifkan kembali fungsi
keluarga, dan kembali pada pendidikan agama karena hanya agama yang bisa
memberikan pegangan yang mantap.
2.menegakkan hukum akan
berpengaruh besar bagi remaja dalam proses pengukuhan identitas dirinya.
Sementara masa masa remaja yang
merupakan periode peralihan dari masa kanak-kanak menuju massa dewasa,ditandai
beberapa ciri, yaitu :
1.Keinginan memenuhi dan menyatakan
identitas diri.
2.Kemampuan melepas diri dan ketergantungan
orang tua.
3.Kebutuhan memperoleh akseptibilitas
ditengah sesama remaja.
Perlu di kembangkan
Kecenderungan-kecenderungan
Relasi Orangtua dan Remaja (KROR) ada dua yaitu KROR positif dan KROR negatif.
a.KROR positif merupakan faktor
pendukung hubungan orang tua dan remaja yang edukatif.
b.KROR negatif merupakan faktor
yang tidak mendukung karena bersifat destruktif dan konfrontatif.
Mahkota hidup adalah masa tua
yang disamakan dengan hidup bermasyarakat, maka tingkah laku anak dan pemuda
tidak lebih dari riak-riak kecil yang tidak berarti dalam gelombang perjalanan
hidup manusia.
Refrensi-group merupakan kelompok
yang norma-normanya sikap-sikapnya, dan tujuannya sangat ia setujui, dan ia
ingin ikut serta dalam arti bahwa ia senang kepada kerangka norma, sikap, dan
tujuan yang dimiliki kelompok tersebut.
2. Pemuda dan Identitas
Pemuda adalah suatu generasi yang
dipundaknya terbebani bermacam-macam harapan, terutama dari generasi lainnya.
Proses sosialisasi generasi muda
adalah suatu proses yang sangat
menentukan kemampuan diri pemuda untuk menseleraskan diri ditengah
–tengah kehidupan masyarakatnya.
a. Pembinaan dan pengembangan
Generasi Muda
Pola dasar pembinaan dan
pengembangan generasi muda disusun berdasarkan :
1.Landasan idiil : Pancasila
2.Landasan konstitusional :
UUD 1945
3.Landasan strategis :
Garis-Garis besar Haluan Negara
4.Landasan Historis : Sumpah pemuda tahun 1928 dan proklamasi
kemerdekaan 17 agustus 1945
kemerdekaan 17 agustus 1945
5.Landasan normatif : Etika, tata nilai dan tradisi luhur yang
hidup dalam masyarakat.
b. Masalah dan Potensi Generasi Muda
1. Permasalahan Generasi Muda
Berbagai permasalahan generasi
muda antara lain :
a. Menurunnya jiwa idealisme,
patriotisme dan nasionalisme .
b. Kekurangpastian yang dialami
oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c. Belum seimbangnya antara
jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia, baik yang
formal maupun non formal.
e. Kurangnya gizi dapat
menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan pertumbuhan di kalangan
generasi muda.
f. Pergaulan bebas yang menyebabkan banyaknya
perkawinan dibawah umur
g. Meningkatnya kenakalan remaja
dan belum ada peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
2. Potensi-Potensi generasi Muda / Pemuda
Potensi-potensi generasi muda
yang dapat di kembangkan, adalah :
a. Idealisme dan Daya kritis.
b. Dinamika dan Kreatifitas.
c. Keberanian mengambil resiko.
d. Optimis dan Kegairahan
semangat.
e. Sikap Kemadirian dan disiplin
murni.
f. Terdidik.
g. Keanekaragaman dalam persatuan
dan kesatuan.
h. Patriotisme dan nasionalisme.
i. Sikap ksatria.
j. Kemampuan penguasaan ilmu dan
teknologi.
SOSIALISASI adalah proses yang
membantu individu melalui belajar dan penyesuaian diri.
3. Perguruan dan Pendidikan
A. Mengembangkan Potensi Generasi
Muda
Dinegara-negara berkembang sedang mencoba
untuk melaksanakan program-program indusrialisasiyang menuntut tenaga-tenaga
terampil berkualitas tinggi.
Sedangkan
di negara-negara maju pada umumnya generasi muda mendapat kesempatan luas dalam
mengembangkan kemampuan dan potensi idenya.
B. Pendidikan dan Perguruan Tinggi
Arti
penting dari pendidikan sebagai upaya untuk terciptanya kualitas sumber daya
manusia, sebagi prasarat utama dalam pembangunan. Tetapi masalah pendidikan
bukan saja masalah pendidikan formal, tetapi pendidikan membentuk
manusia-manusia membangun. Dan untuk itu diperlukan kebijakan terarah dan
terpadu di dalam menangani masalah pendidikan ini.
toro214.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar